RAMADHAN DI INDIA
(Tulisan lepas oleh Pan Mohamad Faiz)
Bagi umat Muslim di seluruh dunia, bulan Ramadhan adalah bulan yang amat teristimewa. Di bulan suci inilah segala amalan perbuatan akan dilipatgandakan pahalanya. Berpuasa, tarawih, tadarus Al-Quran, membayar Zakat, dan ibadah keutamaan lainnya menjadi aktivitas yang mendatangkan barakah mulia.
Tentunya setiap umat Muslim mempunyai cara dan pengalaman yang berbeda dalam menjalani bermacam ibadah dan muamalah selama Ramadhan. Sebagian di antaranya bahkan memiliki kebiasaan dan pengalaman berkesan ketika dirinya menjalani ibadah puasa di negeri orang lain. Marilah kita tengok sejenak, misalnya, pengalaman Ramadhan dari para mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang menempuh pendidikan di negara India, “Negeri Gandhi” dengan sejuta pesona keragamannya.
Berpenduduk sekitar 1,1 miliar, India menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah Cina. Sementara itu, dengan penduduk muslim sekitar 156 juta, India bertengger sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua setelah Indonesia. Dalam perjalanan sejarahnya, beberapa kerajaan Islam, seperti Mughal, juga sempat menjadi penguasa di negeri Hindustan tersebut, oleh karenanya tidaklah mengherankan apabila sampai hari ini kita masih mendapati nuansa Ramadhan yang cukup kental di beberapa kota India.
Walaupun mayoritas penduduknya beragama Hindu, namun mereka sangat menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Memang suasana Ramadhan bagi warga India tidaklah seakbar seperti yang terjadi di tanah air, termasuk dalam hal rutinitas ibadah tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Akan tetapi, bagi masyarakat Indonesia yang tengah berada di India, umumnya mereka tetap berusaha melangsungkan kegiatan ibadah tersebut secara bersama-sama.
KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai kerap kali melaksanakan sekaligus menjadi pusat rangkaian acara kegiatan selama bulan Ramadhan bagi warga negara Indonesia di India. Mulai dari buka puasa bersama, salat tarawih, tadarus bersama, penyaluran zakat, infaq, dan sadaqah (ZIS), hingga salat Idul Fitri secara berjamaah, rutin dilaksanakan bekerjasama dengan pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia di India (PPI-India) di masing-masing wilayah.
Oleh karenanya, bagi masyarakat Indonesia di India, rasa rindu suasana kebersamaan di bulan suci Ramadhan ala Indonesia seakan terobati ketika mengikuti berbagai kegiatan tersebut. Bahkan tidak jarang, mahasiswa dan masyarakat muslim dari negara lain pun ikut terlibat menyelami suasana Ramadhan Indonesia itu. Bahkan dalam salah satu kesempatan peringatan Nuzulul Qur’an, Mahasiswa muslim yang berasal dari sepuluh negara berbeda turut jua menyemarakannya. Maklumlah, mereka tidak akan mendapati hal serupa baik dari kantor perwakilannya maupun dari komunitasnya masing-masing.
Tidak seperti di kebanyakan negara lain, menemukan menu makanan yang halal di India tidaklah terlalu sulit, sebab masyarakat India terbiasa mengkonsumsi satu dari dua jenis makanan yang berbeda, yaitu vegetarian dan non-vegetarian. Aneka pilihan menu vegetarian hampir dapat dipastikan kehalalannya, sehingga apalabila rasanya sesuai dengan lidah nusantara, maka akan menjadi makanan favorit bagi masyarakat Indonesia.
Di beberapa kota India, kita pun dapat menemukan wilayah yang mayoritas dihuni oleh masyarakat Muslim, misalnya di Okhla dan Jama Masjid, Delhi. Sepanjang bulan Ramadhan, tempat inilah yang menjadi kegemaran berkumpul bagi para mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitar wilayah tersebut, karena dengan mudahnya mereka dapat memperoleh makanan khas ramadhan baik untuk berbuka puasa maupun untuk sahur di pagi hari.
Berbeda dengan pengalaman mahasiswa Indonesia yang tinggal di dalam Asrama Internasional. Bersama dengan komunitas mahasiswa muslim lainnya yang sebagian besar datang dari Asia Tengah dan Afrika, mereka secara rutin membentuk kelompok sahur dan buka puasa bersama. Agar memperoleh menu yang sedikit lebih bergizi, biasanya mereka urunan untuk menyediakan biaya tambahan untuk diserahkan kepada pengelola asrama. Walhasil, nasi briyani, chicken tandori, dan sweet fruits dihidangkan untuk menjadi menu andalan setiap mereka hendak berbuka puasa.
Oleh karena tidak semua asrama memiliki ruang Musholla yang dibuat secara khusus, maka tidak jarang mahasiswa Indonesia bersama dengan mahasiswa muslim lainnya harus melaksanakan shalat bersama pada malam dan pagi dini hari di atas gedung asrama dengan beratap langit malam yang ditaburi kerlip bintang dan sinar rembulan.
Adalah temperatur suhu yang seringkali dianggap menjadi salah satu cobaan terberat manakala para mahasiswa menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama di India. Titik ekstrim bawah yang berada pada kisaran 2° Celcius dan titik ektrim atas yang mampu menembus angka 49° Celcius pada bulan-bulan tertentu, seringkali memaksa mereka untuk tidak keluar dari rumah kost atau asramanya masing-masing semata-mata untuk menjaga kedayatahanan tubuhnya.
Menjalani hari-hari sepanjang bulan Ramadhan di negeri orang lain memang beragam kesannya, baik yang menjadi suka maupun yang menjadi duka. Bagi sebagian besar warga Indonesia yang berada di India, malam menjelang Hari Raya Idul Fitri umumnya menjadi momen yang cukup mengharukan. Selain tidak dapat berkumpul bersama dengan keluarga besarnya masing-masing untuk menyambut hari bahagia keesokannya, tidak dapat pula mereka mendengarkan gema takbir yang mampu memecah keheningan malam sebagaimana selalu terjadi di tanah air. Untuk mengobati rasa rindu itu, maka playlist MP3 bertajuk “Gema Takbir” sajalah yang akhirnya diputar untuk menemani mereka sepanjang malam Idul Fitri.
***
Pan Mohamad Faiz, S.H., M.C.L.
Mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di India (PPI-India)
Alumnus Pascasarjana dari Faculty of Law, University of Delhi (2006-2008)
Website : www.panmohamadfaiz.com
Email : pan.mohamad.faiz@gmail.com
bahagianya bisa melaksanakan ibadah…meski tantangannya berat. Subhanallah, semoga saya juga bisa menjalani seperti saudara-saudara sekalian, kebebasan beribadah adalah kemerdekaan yg sejati.
Tidak seperti saya, yg dipaksa harus menyembunyikan identitas agama demi keluarga..Ya Allah…mohon perlindungan-Mu..
Assalamualaikum..bagaimana dengan kehidupan di kashmir?? boleh saya tahu? karena bila menjadi suatu takdir saya akan tinggal disana dan apakah ada komunitas muslim indonesia yang tinggal di kashmir??