News: Hadapi Kendala Nilai, PPI Dunia Upayakan Standar Konversi

Sumber: Detik News – Selasa, 6 Mei 2014

SK Dewan Presidium PPI se-Dunia untuk Tim Adhoc Konversi Nilai (2 Mei 2014)_Page_1Den Haag – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei membentuk Tim Ad-Hoc Advokasi Konversi Nilai untuk mengakhiri kendala yang selama ini dihadapi para lulusan luar negeri. 

“Pembentukan tim ini berawal dari banyaknya lulusan Indonesia dari universitas luar negeri yang terkendala persyaratan administratif nilai studi saat akan melamar pekerjaan, khususnya pada kementerian dan institusi pemerintah,” ujar Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi PPI Belanda Hariadi ‘Jejey’ Aji kepada detikcom, Selasa (6 Mei 2014). 

Padahal, lanjut Jejey, standar sistem dan angka penilaian yang dikeluarkan di berbagai negara tidak sama dengan sistem dan angka penilaian di dalam negeri. 

Akibatnya, nilai yang seharusnya masuk kategori baik berdasarkan standar negara asal, kemudian berubah menjadi turun karena dipaksakan mengikuti sistem penilaian yang tidak memiliki standar konversi di Indonesia. 

Pembentukan Tim Ad-Hoc ini dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor: 03/SK/Presidium/PPI-Dunia/V/2014 yang ditandatangani oleh Koordinator Dewan Presidium PPI se-Dunia Pan Mohamad Faiz dan tiga Koordinator Kawasan PPI se-Dunia, yaitu Hakun Marta (Kawasan Asia dan Oseania), Yaumil Suhairi (Kawasan Amerika dan Eropa), dan Suharli (Kawasan Timur Tengah dan Afrika).

“Berdasarkan hasil Simposium Internasional PPI Dunia di Bangkok dan juga proses komunikasi dengan para pelajar dan alumni Indonesia dari luar negeri yang peduli dengan masalah ini, kami memutuskan perlu ada langkah bersama untuk mencari solusi atas ketiadaaan standar konversi nilai ini,” jelas Pan Mohamad Faiz, yang juga kandidat doktor Hukum Tata Negara pada University of Queensland, Australia. 

Untuk mengawal advokasi ini, PPI Dunia telah menetapkan PPI Belanda sebagai Ketua Tim sekaligus merangkap Anggota dan PPI Tunisia serta PPI Malaysia sebagai Anggota. Sinergi ketiga PPI negara ini sekaligus menjadi representasi dari tiga kawasan PPI yang berbeda.

“Kami meyambut baik pembentukan Tim Ad-Hoc ini, karena sebelumnya PPI Belanda juga telah memiliki perhatian sama dan telah melakukan komunikasi awal dengan Atdikbud di Belanda dan pihak DIKTI di Jakarta. Mereka melihat, langkah ini akan menjadi peran solutif,” imbuh Sekjen PPI Belanda Willy Sakareza, yang tengah menempuh Master Program ICT in Business di Leiden University.

Untuk mempermudah pelaksanaan tugas Tim Ad-Hoc ini, PPI Dunia mengimbau kepada PPI tiap negara dan juga para pelajar Indonesia di luar negeri untuk turut memberikan dukungan. Dengan demikian, informasi dan data yang diperoleh akan lebih lengkap untuk mendukung kajian yang dilakukan. 

Rencananya Tim Ad-Hoc Konversi Nilai ini akan merampungkan tugasnya dalam waktu tiga bulan ke depan dan secara resmi akan melaporkan hasilnya di dalam Simposium Internasional PPI Dunia yang akan digelar di Tokyo pada 20-23 September 2014.

2 thoughts on “News: Hadapi Kendala Nilai, PPI Dunia Upayakan Standar Konversi

  1. Halo Faiz, apakabar? Ini Dani, mantan ADS awardee dari Unimelb. Bagaimana kabar mengenai penetapan standar konversi nilai ini? Apa sudah ada hasilnya?

    • Hi Dani.. Kabar baik. PPI Dunia terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dikti. Terakhir tanggal 13 Januari 2015 melakukan audensi lagi dan membahas tindak lanjut tersebut. Dikti sendiri sudah membuat tim yang sedang dalam tahap pematangan konversi nilai tersebut. Untuk mengikuti perkembangannya bisa dibaca dalam laman berikut ini: http://ppidunia.org/v2/?p=133. Terima kasih.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s