Struktur Dukungan untuk Mobilisasi Hukum di Mahkamah Konstitusi

STRUKTUR DUKUNGAN UNTUK MOBILISASI HUKUM DI MAHKAMAH KONSTITUSI

* Dimuat pada Kolom Khazanah, KONSTITUSI No. 93, Edisi November 2014 (Hal 70-75)

Majalah_90_Majalah Edisi November 2014 _Page_01Kajian akademis yang dilakukan oleh peneliti asing mengenai peran pengadilan di Indonesia terhadap akses keadilan seringkali menekankan pada aktivisme yudisial dan insentif bagi para hakim dalam membuat putusan terkait dengan hak warga negara. Namun, tidak banyak peneliti yang mengkaji peran mobilisasi hukum (legal mobilisation) dalam upaya mempertahankan dan memenuhi hak-hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 dan Undang-Undang.

Dengan menggunakan teori support structures for legal mobilisation (SSLM), Andrew Rosser dan Jayne Curnow dalam tulisannya “Legal Mobilisation and Justice: Insight from the Constitutional Court Case on International Standard Schools in Indonesia” yang diterbitkan oleh Asia Pacific Journal of Anthropology (2014), menguraikan bagaimana SSLM dapat membentuk kemampuan para pencari keadilan dalam menerjemahkan kebutuhannya terhadap keadilan dan perlindungan hak warga negara. SSLM ini kemudian melahirkan tindakan-tindakan yang dapat ditempuh untuk memberikan tambahan kekuatan dan kekuasaan bagi para pencari keadilan dalam pemenuhan kebutuhannya tersebut.

Continue reading

News: Hadapi Kendala Nilai, PPI Dunia Upayakan Standar Konversi

Sumber: Detik News – Selasa, 6 Mei 2014

SK Dewan Presidium PPI se-Dunia untuk Tim Adhoc Konversi Nilai (2 Mei 2014)_Page_1Den Haag – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei membentuk Tim Ad-Hoc Advokasi Konversi Nilai untuk mengakhiri kendala yang selama ini dihadapi para lulusan luar negeri. 

“Pembentukan tim ini berawal dari banyaknya lulusan Indonesia dari universitas luar negeri yang terkendala persyaratan administratif nilai studi saat akan melamar pekerjaan, khususnya pada kementerian dan institusi pemerintah,” ujar Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi PPI Belanda Hariadi ‘Jejey’ Aji kepada detikcom, Selasa (6 Mei 2014). 

Padahal, lanjut Jejey, standar sistem dan angka penilaian yang dikeluarkan di berbagai negara tidak sama dengan sistem dan angka penilaian di dalam negeri. 

Akibatnya, nilai yang seharusnya masuk kategori baik berdasarkan standar negara asal, kemudian berubah menjadi turun karena dipaksakan mengikuti sistem penilaian yang tidak memiliki standar konversi di Indonesia. 
Continue reading

News: Perpendek Jarak Pengabdian dari Brisbane untuk Yogyakarta

Perpendek Jarak Pengabdian, PELITA Selenggarakan Belajar Dari Brisbane

Sumber: Website UGM dan Suara Merdeka

PELITA

Memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2014, di SD Caturtunggal 1 Sleman dilaksanakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh dari Brisbane, Australia. Kegiatan yang dimotori Gerakan Pendidikan Lintas Daerah (Pelita) dengan melibatkan siswa/siswi kelas VI SD Negeri 1 Caturtunggal Sleman tersebut berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam.

Agenda belajar jarak jauh ditampilkan secara sederhana. Mengingat jarak antara guru dan murid terpisah, maka keberadaan software dan teknologi lainnya menjadi sarana utama dari proses belajar mengajar ini. Kegiatan belajar jarak jauh ini dimulai pukul 09.00 s.d 10.30 WIB. Adapun kegiatan ini diawali pameran terkait gerakan Pelita oleh Gregorius Fajar Mahasiswa FISIPOL UGM selaku panitia dan Widodo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N 1 Caturtunggal Sleman serta Pan Mohamad Faiz, Kandidat PhD dari University of Queensland sekaligus Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia.
Continue reading